Sila 1 Pancasila (I)

Ketuhanan yang maha Esa


Dalam pembuktian keilmuan Tuhan diposisikan sebagai 'The Perfect Being' atau yang maha sempurna. Tuhan berbeda dengan makhluk yangmana mempunyai keterbatasan kemampuan. Selain itu makhluk khususnya manusia sebagai animal rotationale, dalam artian manusia memiliki suatu anugrah akan potensi akal, logika dan inteligen; namun Tuhan tidak mengenal logika dan akal yang layaknya manusia, dengan kuasa yang lebih tinggi:jadi maka jadilah.

Selain itu Tuhan sebagai 'The Greater Intelligent Designer' dan 'Unmovable mover/Causa prima". Tuhan sebagai penyebab semua kejadian dan perkara yang terjadi , karena setiap perkara pasti ada penyebabnya; tugas manusia disini sebagai pencari faktor penyebab dan dalam konteks alam ini yang dilakukan para scientis. Kecerdasan manusia terbatas akan ruang dan waktu dan manusia merupakan makhluk sosial yang memelukan orang lain dan tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Sebaliknya, Tuhan ialah yang memiliki kuasa dan kemampuan tertinggi akan hal ini.

Tuhan sebagai sumber nilai, proses pembentukan kepribadian seseorang atau satu bangsa memerlukan sumber nilai yang standar sehingga dapat dibedakan mana kepribadian yang religius mana yang tidak. Tuhan sebagai Great mysterium tremendum et fascinosum , dalam buku Rudolph Otto dituliskan "The mystery that makes you both inwardly tremble and yet at the sometime bi filled with an ineluctable yearning and attraction"








Comments

Popular posts from this blog

Pemanfaatan dan Potensi Biomassa di Indonesia

Imperial dramon !

Nguri uri