Tuesday, June 30, 2015

Mereka memusnahkan manusia


Pertama, jika memang ditakdirkan dan diberi kesempatan sama Allah, satu hal, catat nih, aku ga mau kuliah di tempat yang hukum dan perundangannya ga beres. 

Berbicara pernikahan sesama jenis kelamin, jangan bahas humanisme, malas, tiap orang punya kehendak mereka, dan setiap kehendak punya benar dan salah. Acuan tersebut bebas, mereka mau pilih mana, yang jelas, debat dengan mereka yang punya acuan kebenaran yang berbeda hanya pointless. Acuan yang benar, Qur'an Hadist, selain itu? okelah silahkan berdebat sampai berbusa. Apalagi, orang yang memilih ga berdebat meski benar dapat rumah nanti, di Surga, itu kata Nabi, Beliau bukan ketua partai, jadi ga bohong. Berbicaralah masalah sains, inti pernikahan itu, enak dan melestarikan jumlah populasi. Benar-benar mereka tu, ingin manusia punah!

Tau ga? banyak cerita-cerita di Al-Qur'an, 2/3 po ya, dari Qur'an itu isinya cerita umat terdahulu, agar menjadi pelajaran buat mereka yang, ulil albab, apa itu? mereka yang BERAKAL.

Memang, manusia sering mendewakan akalnya, padahal akal sejajar sama pantat ataupun kelamin, tarik aja garis lurus. Bahkan waktu sujud, akal itu lebih rendah dari pantat. Dih, makanya ada tuntunannya, jangan terlalu pintar HAHAHA, mengacu Qur'an maksudku, taat, kita bukan yahudi yang selalu membangkang, bahkan untuk perkara kecil, sapi betina, tanya ini itu akhirnya retorika.
Oke, baik, mari kita simak sekelumit cerita si Al Ankabut, ada beberapa cerita lain sih di surat lain, tapi ini dulu\

Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu".
Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada kami adzab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar".
Lut berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".
Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini, sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang dzalim".
Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Lut". Para malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). 
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)." 
Sesungguhnya Kami akan menurunkan adzab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.
QS.Al-Ankabut 28-34

Jadi, peyuka sesama jenis ? akupun begitu, gak suka aku sama jin, hewan bahkan tumbuhan, maunya sama manusia.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.QS.An-Nuur 21

Ya Allah. 

Sunday, June 28, 2015

Mereka ga nasionalis, ga membangun Indonesia, mereka karbitan !

Dalam sebuah kesempatan, di seminar yang membahas mengenai AEC, lupa, mungkin 1 bulan yang lalu. Bertempat di UC UGM, yang kelihatan mewah, tapi mewah juga untuk ukuran bahrul. Ga dapat makan siang sayangnya, adanya snack, snack piton, maksud aku snacknya banyak. Tapi bukan itu poinnya, seminar apapun, meski gratisan, di UC, pasti dapat makan, halal halal, santai.

Di seminar tersebut, dibahas banyak, malas sih aku neranginnya. Intinya, tentang how to face AEC, eh MEA sih kalau di bahasa kan. Masyarakat Ekonomi Asean. Pembahasan berujung, dan cukup menarik saat membahas.

"Kita tahu bahwa MEA menuntut kesiapan masyarakat Indonesia. Dan kita juga tahu bahwa orang Indonesia yang hebat justru malah ke luar negeri. Apakah hal tersebut tidak malah kontradiktif. Di satu sisi kita membutuhkan kesiapan dalam negeri, namun di sisi lain, orang pintar kita malah, katakanlah, buruknya, membangun negeri lain? Apakah hal tersebut nasionalisme ?"

Nah, saat itu, aku terbangun dari setengah sadar. Ketiduran soalnya, kirain ada coffe break, ternyata tidak, padahal udah persiapan, persiapan ga makan. Maklum, mahasiswa fakultas utara Sardjito emang rada gitu. Tapi kami macho, katanya sih, kalau kataku sih,berwibawa.

Jawaban dari pembicara, Intinya
"Saat berbicara nasionalisme, tentu tidak hanya dibatasi dengan hal-hal yang mengharuskan berada di Indonesia. Kita ambil contoh, para ilmuan hebat. Mereka memang tidak kembali ke Indonesia, untuk saat ini, karena ya di Indonesia belum ada wadahnya. Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi, mereka diluar sana, berusaha membangun Indonesia dari sana. Hingga suatu saat nanti, mereka kembali Indonesia diharapkan dapat berdikari. Ambil contoh lain, mana yang akan dipilih, HP samsung atau HP Indonesia yang kita belum tahu kapasitasnya? tentu, jika kita berfikir dari sudut pandang terbatas akan nasionalisme, memilih HP Indonesia. Namun, kita lihat, secara functional, HP Samsung jauh lebih menjanjikan dari segala aspek. Memilih HP samsung dan digunakan untuk kemaslahatan yang luas, bagi Indonesia, juga merupakan aspek Nasionalisme"

Daripada ribut menghujat mereka yang diluar ya gais, mending kita menghujat yang di dalam. Namun kalau kataku, ga mending semua, menghujat diri sendiri atas ketidakmampuan lebih keren sih ya, bahasa gawl-nya, intropeski, namun karena edisi ramadhan, jadinya, muhasabah, kaya judul lagunya OPICK.

Dalam kesempatan lain, acara energy talk KAMASE, Komunitas Mahasiswa sok Cinta Energi~, pembicaranya, ah lupa pak siapa. Beliau memaparkan juga bahwa,
"Konsep nasionalisme, patriotisme, selama ini identik dengan para tentara. yang perlu ditekankan, nasionalisme itu seharusnya mencakup semua lapisan, semua bidang dan disiplin. Sehingga, konsep tersebut tertanam, tentu dengan pandangan yang berbeda pada setiap profesi"


Sekilas, mengenai Nasional-is-Me sih ya, aku masih sangat kecewa dengan kebijakan, ah asu lah, ada ga sih kata selain kebijakan, lha wong belum pernah bijak. Kebijakan yang hanya bualan, mbok ya riset diurusi, mobil listrik jangan dihalangi, kembangkan produk dalam negeri, perpanjang visi kedepan untuk negeri. Lah ini, udah lah, ngurangin pahala. Belajar dari India, Pakistan dan Iran (kalau eropa dan amerika, jepang singapura dll udah dari dulu) yang mengembangkan riset, teknologi, mereka sekarang hebat, ditambah, pakistan nih, keren dia, menyandingkan ILMU dan AKHLAQ. Indonesia bisa kok!

kalau kata ustadz yang di syuhada itu tuh, Umat Islam harus bersatu. Tentu kalau bersatu, Indonesia bakal hebat, yaa kalau bersatu, doakan aja, ma'bul mumpung Ramadhan.

Akhir kata, Indonesia Hebat, hesteg si VJ Daniel #DAMNILOVEINDONESIA

Monday, June 15, 2015

Judul, susah cari judul tuh, percaya!


Jadi, sabtu kemarin, aku memulai tepar, karena hal-hal pilihanku sendiri.

       Aku tipe orang yang, melakukan apapun atas dasar cinta, kata pepatah, tidak cinta maka tidak dikerjakan. Entah pepatah dari mana, aku Cuma ngasal. Sabtu kemarin, jam 12 mungkin, aku berencana tidur biar subuhan ga telat, tapi, semuanya berubah. Aku khilaf, aku memegang buku fisika atom, aku lihat persamaan, aku kerjakan.

       Aku lupa waktu, jam 4 malah ketiduran, oke bagus ! subuhan jam 7 pagi, bagus ! geram !
Kejadian tersebut berulang di hari minggu, dengan skenario yang sama. ketiduran jam 4, ya elah. 
      
       Singkat cerita, 2 hari itu aku nemu persamaan, yang sebenarnya simple sih, kunci jawaban juga sudah ada. Tapi, aku ga percaya, akhirnya aku turunkan persamaan, ini, itu, gini, gitu. Berlembar lembar kertas udah aku habiskan, hasilnya = 0.
      Lah ! aku masih ga terima, saat itu, entah aku berfikir, bahwa, =0 adalah salah. Akhirnya aku ulangi lagi, dapat 0 lagi, ulangi lagi, dapat 0 lagi. Ya Allah. Kemudian aku, rehat, kusumpal telinga aku pakai headset, kupegang gitar, kupetik senarnya, la la la la~

   Karena masih belum puas, aku baca buku tapi malah ngantuk. Akhirnya aku menulis beberapa cerita, yang diluar akalku. Aku pikir, dengan menulis cerita tadi, aku bisa tahu makna =0. Ternyata benar, aku menemukan jawaban.

“sejauh apapun kita mengarungi dunia, ketiadaan merupakan titik akhir perjalanan kita”

Itulah jawaban, mengapa, setiap persamaan berakhir =0

Tuesday, June 2, 2015

Thanks WorldCup, Welcome, Ramadhan ^_^

it's almost 1 year since world cup 2014 been held. i still remember clearly, the day before i left yogya to alor, when germany humiliate brazil. i still remember too, the day when der panzer won in final which i can not watch because of its limitance, in Alor

I idolize Germany team, i became germany supporter since i was kid (2002). I fell in love with how german players dancing in the field. They have philosophy about football, work hard, teamwork, heart, love and attacking football. In 2006, germany only in third place. At that time, Juergen Klinsman, plays very phenomenal attacking soccer. In 2010, Germany is also in third place, lost against spain, but, in this year, germany team is look like an ice mountain. I mean, 2010 is the year when Joachim Loew build the young man into solid and very strong team. Finally, in 2014 germany remain unbeaten, that the proof ! an ice mountain has rise into surface !  

you can watch the WC all goals by click this link here

now, 1 year has passed. those memories still remain, but memories is only good place to visit. Although world cup isn't available in this year, but there one thing which remain same. In 2014, WC is really special because of Ramadhan. Ramadhan is very very nice, i always very happy when ramadhan come. This year, no WC, but, Ramadhan is still the same as before, still the most, very great moment, ever. Welcome, Ramadhan ^ ^