Demokratisasi sapi (KP4)
"Dari sapi untuk sapi dan kembali pada sapi"
Pada hasil diskusi kami menekankan pada poin poin berikut
1. Instalasi biogas pada umumnya dan kp4 pada khususnya
2. Potensi biogas di indonesia
3. Plus minus biogas kp4 khususnya dan solusi kedepan
Pada diskusi ini kami mengangkat tema 'demokratisasi sapi". Dilatarbelakangi dengan pengelolaan biogas di kp4 sampai bagaimana kesejahteraan sapi itu didapat; Alasan kami memilih tema tersebut. Dari sapi untuk sapi dan kembali pada sapi
Instalasi biogas pada umumnya telah dijelaskan sebagaimana postingan berikut.
Namun disini akan dijelaskan mengenai instalasi biogas di KP4 pada khususnya, Alurnya (1)
Di KP4 ini terdapat 67 sapi baik sapi perah maupun sapi biasa. Sehari dihasilkan rerata 200kg zat sisa yang akan dimasukkan ke dalam bak penampungan. Setelah zat sisa ditampung maka dicampur dengan air dengan komposisi 1:1 ; bertujuan agar berbentuk seperti liquid atau lumpur sehingga memudahkan memasuki digester untuk proses anaerobik.
bak penampungan (2)
Digester (2)
Waktu terbentuknya gas metan adalah sekitar 2 minggu atau 14 hari. Setelah gas terbentuk akan ditampung daam penampungan gas
Penampungan gas (2)
Gas dalam penampungan selanjutnya dapat langsung digunakan. Di KP4 ini biogas digunakan untuk kompor, generator listrik dan motor.
Motor Biogas (2)
Penampungan zat sisa dari digester (2)
Zat zat sisa dari proses biogas kemudian dibuang. Limbah pembuangannya ada dua jenis, padat dan cair. Limbah padat akan dipakai untuk pupuk dan limbah cair akan digunakan sebagai penyiram. Kedua limbah tersebut akan menumbuhkan rumput yang dijadikan makanan sapi lagi, atas dasar inilah demokrasi sapi
Potensi Biogas di Indonesia
Potensi biogas di Indonesia sangatlah besar sekali, dalam blueprint pemerintah dikatakan bahwa potensi energi bomassa termasuk biogas sebesar 40an Gwatt. Disamping itu di Indonesia juga terdapat banyak peternak yang bisa dimanfaatkan zat sisa hasil peternakannya. Diharapkan untuk kedepannya Indonesia bisa memanfaatkan potensi biogas ini dalam skala yang lebih besar.
Plus minus Biogas dan solusi kedepannya
Dari sisi kelebihan , seperti diposting di postingan biogas sebelumnya.
Dari sisi lain, khususnya di Indonesia. Dari SDM, masih jarang SDM yang mau mengembangkan akan biogas ini. Orang indonesia termasuk orang praktis yang terima siap saji, dan lebih memilih untuk tidak susah, apalagi disini konteksnya adalah kotoran ternak. Sosialisasi masih sangat diperlukan akan pentingnya dan besarnya potensi sumber daya ini di Indonesia.
Dari sisi ekonomis dan praktis. Kelebihan gas hanya akan dibuang begitu saja. Belum bisa digunakan atau sepraktis LPG. Dengan sebuah riset atau penelitian , akan ditemukan sebuah cara atau terobosan sebuah cara biogas dalam kemasan layaknya LPG. Sebenarnya sudah ada biogas dalam kemasan, namun efisiensinya rendah sehingga tidak maksimal. Selain itu ketika biogas bisa dikomersilkan, bisa sebagai barang eksport impor dan akan menambah pendapatan negara. Selain itu power plant Biogas di Indonesia juga merupakan terobosan nyata akan tindak lanjut ini.
Dari segi politis. Peristiwa lucu ketika indonesia menjual gas alam namun di negeri sendiri kekurangan gas alam. Diharapkan pemerintah dapat lebih concern dalam membangun negeri sendiri dulu dan memaksimalkan potensi negeri. Dan semua itu dibutuhkan politik yang bersih dari penyakit penyakit politis dan ketamakan petinggi
Dan berikut hasil diskusi dari penulis bersama dengan rekan didit, chairil, apolo, noryena dan yuasti.
Sumber
[I] rekan rekan kamase
[II] warga setempat
Sumber Gambar
(1) dokumen pribadi
(2) narendra blog http://narendra-widianto.blogspot.com/2013/03/sistem-biogas-kp4-ugm-sebagai-solusi.html
Comments
Post a Comment