Friday, March 20, 2015

Aku Rindu



Aku lebai, harusnya judul postingan ginian aku tulis 5-7 tahun lalu, masa transisi aku. Tapi, memang sih aku hari ini tetiba terfikitkan 5-7 tahun lalu.
Aku selalu minta, aku ingin menjadi orang yang bisa bermanfaat, aku ingin menjadi yang lebih baik, aku ingin ini itu banyak sekali~
Sering, aku baca tulisan motivasi gitu, ada benarnya, namun mereka mengemas beda beda, sok puitis menurutku, tapi bagus. Disitu dituliskan, kalau aku minta ini dikasihnya itu agar bisa berjuang dan lebih baik, ngerti lah maksudnya. Saat baca, emang, wah iya ya, bener juga ini penulis, ih bagus ya aku harus berjuang. Eh, sekalinya jadi nyata, rumit. contoh, aku pingin pintar, dikasihnya soal, ah gitu lah. Apalagi soalnya bu farida, dosen elektronika aku, atau soal material ajaibnya bu ita atau persamaan sihir fisika atomnya pak ferdi, atau yah gitu.

Aku mungkin sedang di fase kritis, sudah lama sekali tak kutuliskan kaya gini. Alay alay gini. Nah, fase kritis yang aku bilang aku bisa me apa ya istilahnya. intinya aku dimasa, akumulasi dari doaku sedang diturunkan dan hanya aku yang bisa mengkonversinya hingga mejadi apa yang dikatakan, doa tersebut terkabul.  Kata orang yang wise wise gitu, semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang angin yang menerpanya, ah tidak juga, akhir2 ini pohon biasa aja tumbang kena angin. Bukan itu poinnya, lebih ke cobaannya, kata mutiaranya sih berlian itu berasal dari besi yang terkena tekanan dan temperatur tinggi. Tapi aku masih belum membuktikan apakah senyawa besi Fe itu ada korelasinya dengan berlian sedemikian sehingga ikatan atomnya berubah, bodo~

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. "

inget banget aku sama al ankabut 2-3 ini, yah bisa dikatakan ini menjadi suatu akuator bagi aku pada saat aku lemah. Setelah tahta dan harta, tahta apa coba yang bisa menggoyang aku yang hanya mahasiswa biasa? yah mungkin tahta, ini loh aku ketua disini, ini loh aku emang dulu pernah di fase ingin kaya gitu, tapi sebelum aku terjerembab, tangan aku udah ada yang megang, keren ya. Harta? harta apa lagi yang bisa kau harapkan dari mahasiswa yang masih sering sedih ketika masuk di SPBU. Yang terakhir wanita, ada orang yang bilang, "Bahrul itu, ga akan mempan dikasih duit, tapi kasih saja cewe imut dengan suaranya yang lucu, habis dia". Ah yang benar saja! Benar dia! Aku harus menambah juz! doakan saja, ibu aku bilang sih, "kamu mikir apa? di hari ke 40 di perut aku, nama jodoh kamu itu sudah dituliskan nak! tapi, eh gimana kabar kamu sama si ..." pfff anti klimaks, bu,

Aku masih bingung korelasi paragraf atas dengan paragraf lain, aku bilang, ini mengarang ngasal. AKu cuma pengen nulis apa yang ingin aku tulis.balik lagi ke ujian, yah pagi ini entah mengapa aku merasa lepas banget nulis tulisan ngasal. Setelah stuck dengan jadwal yang (aku) padat (kan sendiri), dan banyak amanah, pagi ini aku benar2 ingin merefreshkan pikiran. Aku selalu dibilangi bapak
"doa aja, semoga terhindar dari kesombongan dan ilmu ndak bermanfaat, doa aja, apa yang kamu lakukan sekarang dapat menjadi pondasi untuk masa depan kamu, so do your best"

Tapi, aku itu sedang rindu loh. Aku rindu pikiran aku yang hanya memikirkan ujian nasional dan SNMPTN. Aku rindu bernyanyi bersama anak anak TPA. Aku rindu, melingkar di sore hari nan indah tersebut. Aku rindu menari bersama mereka di atas lapangan bola, Aku rindu berlari di sisi lapangan. Aku rindu berbaris bersama peleton yang aku sayangi. Aku rindu berdansa bersama angin sore atau gemercik yang menenangkan. Dan aku rindu, dirimu yang selalu aku lihat setiap kali aku menengok keluar kelas, dan aku rindu kita duduk di kursi panjang tersebut.

Aku alay, emang sih~ selamat pagi, jum'at. jangan lupa al kahfi