Bahasa Inggris

Ini bukan kali pertama dimana ada seorang anak tersandung bahkan tersungkur.

Bermodalkan Harvest moon ~ back to nature tahun 2005, seorang anak tertarik akan sebuah hal yang baru, bahasa. Mendengarkan percakapan inggris di film action dan inspirasi ingin berbicara layaknya aktor aktor hollywood.

Sirna, vocabulary anak itu enyah entah semasa di junior high school. Bahkan seorang gurunya pun dalam artian mengabaikan apapun tingkah anak itu di kelas, sepele, karena nilai bahasanya tidak lebih baik dari yang lain namun bertingkah nakal di kelas. Nakal, ya nakal, bayangkan di tengah materi berlangsung. "S must be followed by V1, and then . . ." , di tengah materi ada seorang anak menyeletuk dan gaduh bersama teman sebangku , "ohh follow ki mengikuti, followed diikuti , berarti i followed by chicken, ditutke pitik" misal. Bukankah itu sangat mengganggu kawan?. Ya, seperti itu sangat mengganggu.

Entah mengapa, di Senior HG, kejadian berulang, entah karena ada peristiwa apa si anak tersebut selalu bermasalah dengan guru mata pelajaran bahasa. Satu peristiwa yang terkenang, di tengah kelas kawan, anak sibuk memainkan alfalink, di tengah materi duduk terdepan, bukan memperhatikan namun sibuk menterjemahkan kata-kata pakai mainan yang menurutnya baru, alfalink, marah bukan jika anda menjadi seorang guru?. Masih banyak peristiwa yang mungkin tak tersebutkan satu per satu, karena selalu saja ada

Namun, semangat bisa berbicara layaknya aktor hollowood, berbicara di konferensi, dan bercita-cita ke eropa membuat si anak tetap berusaha mengerti dan memahami. Pernah di suatu masa, bisa fluent dalam berbicara, namun apa daya, tidak lama kemudian sirna tak ada. Tidak berhenti disitu, bimbel lainpun dia ikuti, meskipun harus mengulangi dari level terendah untuk ukuran bukan siswa, namun mahasiswa. 

"Apakah anda tidak mendengarkan pengumuman di kelas? diantara sekian banyak mahasiswa kenapa hy anda yg tidak mengetahui hal ini?" , sebuah jawaban terlontar dari beliau dosen bahasa inggris. Jawaban akan pertanyaan dan peristiwa yang mungkin terdengar konyol. Tidak ada internet, tidak dapat info dan tidak ttd kehadiran di uts, simple bukan?. Jika saya pribadi mungkin saya juga akan melontarkan jawaban yang bernada sama dengan beliau, namun sepertinya tidak sesimpel itu. Entah karena apa, entah, berlebihan iya, si anak baru teringat akan pengumuman di kelas tersebut, ya kelihatan dia tidak memperhatikan, terlihat sekali. Namun, terdiam si anak, merenungi , sebenarnya apa yang terjadi dengan pikiran saya? rasa bersalah menyelimuti, di dalam sujudnya terdapat titik air, ya, tidak ana kata yang bisa terucap, air tersebut mewakili sudah. Namun, Dia menjawab, perjuangan belum selesai nak, teruslah belajar!!!

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11"

teringat akan nasihat imam syafii yang begitu menguatkan batin, mengokohkan kaki

"Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar,

Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya,
Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya."


Dan, setiap perbuatan akan ada sebuah konsekuensi dan pertanggungjawaban. Ya , anak tersebut berdiri, 'saya akan mempertanggungjawabkan kelalaian yang telah saya perbuat', sambil berlalu menuju Baitullah.

Comments

Popular posts from this blog

Pemanfaatan dan Potensi Biomassa di Indonesia

Imperial dramon !

Nguri uri