A little beach boy
23 March 2010 at 06:50
“Hari ini adalah hari di mana aku ingin mati.” Hanya itu yang ada di benak Shanti (Aurellie Moeremans) seusai pertengkaran hebat dengan sang kekasih, Jono (Ferdy). Jalinan kasih keduanya yang tak direstui kedua orang tua membuat mereka ngotot berpacaran secara back street. Shanti bisa menerima kondisi itu, namun Jono justru lelah dan bosan.
Keputusasaan itu mengajak Shanti mencari kematian. Seusai bertengkar, ia berlari dengan mata tertutup. Berharap tertabrak mobil atau terseret kereta. Melewati jalan raya, gerbang gedung, hingga masuk lift, langkah kakinya pun bermuara pada tepi jendela kamar hotel lantai atas, lalu terjun.
keinginan mati itu tak terpenuhi. Shanti selamat berkat pertolongan pertama petugas hotel. Namun siapa sangka, selamatnya Shanti justru menjadi AWAL PETAKA bagi orang-orang di sekelilingnya. Sebuah kesialan yang kait-mengait.
Dimulai dari Adi Permana (Ray Sahetapy), yang batal menjadi presiden direktur karena, saat pengangkatan, petugas hotel menyampaikan berita jatuhnya Shanti dari lantai kamarnya. Belum lagi petugas satpam hotel, yang permohonan cutinya tak dikabulkan oleh atasan karena hotel sedang tegang akibat pemberitaan kasus bunuh diri Shanti.
Kesialan pun menular pada Sugeng (Tatang Gepeng), anggota intel berhati lugu, yang buruannya, si copet kambuhan, kabur gara-gara dia menolong Shanti di rumah sakit. Juga si dokter rumah sakit, yang awalnya hendak memeriksa Shanti, tapi dikira Sugeng melakukan perkosaan.
Terus berlanjut, sang copet dan Shanti, yang kabur, dipertemukan pada sebuah taksi milik Ilham Annas “Obama”. Taksi yang baru saja lunas jadi milik pribadi itu raib. Sang sopir kena sial juga. Belum lagi sepasang kekasih tua yang diperankan Him Damsyik dan Mpok Hindun. Kesialan mereka menjadi kisah yang paling jenaka di antara yang lain.
Sama dengan kejadian sewaktu touring X5. kesialan bermula ketika seorang bocah sial berada di atas revo merah, si joki hampir terpleset. dan puncaknya terjadi ketika si joki "B" memboncengkan si bocah sial. Berawal ketika naik jalan bebatuan, si joki berhasil melewatinya dengan mulus. peringatan kematian datang ketika motor hampir masuk jurang dan terjerembab di rerumputan. dan puncaknya, sebuah kejadian langka , gigi motor riba2 selip di antara gigi 1 dan 2 yang membuat motor tak bisa di gas. aroma kematian datang, motor yang sudah dimulud jurang di rem mendadak oleh joki "B". terjatuh, joki "B" terjerembab di bebatuan, tapi si bocah sial dengan beruntungnya jatuh di atas joki "B". tak ayal, motor hampir masuk jurang, cidera menghampiri joki "B" sampai dia tak bisa menggerakkan badan sesaat. si bocah hanya mengalami sobek di clana jaket dan baju.
kesialan kedua berawal ketika perjalanan pulang. bocah itu membonceng joki"r" di belakang, eh roda belakangnya bocor. FAKTA TERBUKTI, HAHAAHAHA ^^v [ JUST FOR FUN, kepada pihak terkait "maaf", hahahaha ]
energi negatif dalam jumlah besar=kesialan=kemunculan dajjal, hahaaha
“Hari ini adalah hari di mana aku ingin mati.” Hanya itu yang ada di benak Shanti (Aurellie Moeremans) seusai pertengkaran hebat dengan sang kekasih, Jono (Ferdy). Jalinan kasih keduanya yang tak direstui kedua orang tua membuat mereka ngotot berpacaran secara back street. Shanti bisa menerima kondisi itu, namun Jono justru lelah dan bosan.
Keputusasaan itu mengajak Shanti mencari kematian. Seusai bertengkar, ia berlari dengan mata tertutup. Berharap tertabrak mobil atau terseret kereta. Melewati jalan raya, gerbang gedung, hingga masuk lift, langkah kakinya pun bermuara pada tepi jendela kamar hotel lantai atas, lalu terjun.
keinginan mati itu tak terpenuhi. Shanti selamat berkat pertolongan pertama petugas hotel. Namun siapa sangka, selamatnya Shanti justru menjadi AWAL PETAKA bagi orang-orang di sekelilingnya. Sebuah kesialan yang kait-mengait.
Dimulai dari Adi Permana (Ray Sahetapy), yang batal menjadi presiden direktur karena, saat pengangkatan, petugas hotel menyampaikan berita jatuhnya Shanti dari lantai kamarnya. Belum lagi petugas satpam hotel, yang permohonan cutinya tak dikabulkan oleh atasan karena hotel sedang tegang akibat pemberitaan kasus bunuh diri Shanti.
Kesialan pun menular pada Sugeng (Tatang Gepeng), anggota intel berhati lugu, yang buruannya, si copet kambuhan, kabur gara-gara dia menolong Shanti di rumah sakit. Juga si dokter rumah sakit, yang awalnya hendak memeriksa Shanti, tapi dikira Sugeng melakukan perkosaan.
Terus berlanjut, sang copet dan Shanti, yang kabur, dipertemukan pada sebuah taksi milik Ilham Annas “Obama”. Taksi yang baru saja lunas jadi milik pribadi itu raib. Sang sopir kena sial juga. Belum lagi sepasang kekasih tua yang diperankan Him Damsyik dan Mpok Hindun. Kesialan mereka menjadi kisah yang paling jenaka di antara yang lain.
Sama dengan kejadian sewaktu touring X5. kesialan bermula ketika seorang bocah sial berada di atas revo merah, si joki hampir terpleset. dan puncaknya terjadi ketika si joki "B" memboncengkan si bocah sial. Berawal ketika naik jalan bebatuan, si joki berhasil melewatinya dengan mulus. peringatan kematian datang ketika motor hampir masuk jurang dan terjerembab di rerumputan. dan puncaknya, sebuah kejadian langka , gigi motor riba2 selip di antara gigi 1 dan 2 yang membuat motor tak bisa di gas. aroma kematian datang, motor yang sudah dimulud jurang di rem mendadak oleh joki "B". terjatuh, joki "B" terjerembab di bebatuan, tapi si bocah sial dengan beruntungnya jatuh di atas joki "B". tak ayal, motor hampir masuk jurang, cidera menghampiri joki "B" sampai dia tak bisa menggerakkan badan sesaat. si bocah hanya mengalami sobek di clana jaket dan baju.
kesialan kedua berawal ketika perjalanan pulang. bocah itu membonceng joki"r" di belakang, eh roda belakangnya bocor. FAKTA TERBUKTI, HAHAAHAHA ^^v [ JUST FOR FUN, kepada pihak terkait "maaf", hahahaha ]
energi negatif dalam jumlah besar=kesialan=kemunculan dajjal, hahaaha
Comments
Post a Comment