Wednesday, February 10, 2016

23 Juni 2014

23 Juni 2014

"
Bahrul Jalaali


Dalam gelap malam sering terlihat gemerlap sebuah bintang yang bergugus dengan indah dan terpola dengan sususan yang tidak dapat dijelaskan melainkan dengan kekaguman yang luar biasa. Sebuah fenomena menakjubkan yang terbalut dalam kata sains. Saya hanya seorang penyuka fenomena sains, pertama mengenal sains melalui sebuah buku yang mengangkat topik Astronomi pada saat sekolah dasar. Sebuah buku yang menjelaskan tentang gugusan bintang dengan polanya. Berada di lingkungan akademisi, akses akan ilmu dan literatur cukup mudah hingga pada suatu saat mendapatkan sebuah literatur yang menjelaskan tentang apa itu reaksi Fisi. Pembangkit listrik tenaga reaksi Fisi merupakan  sebuah pemicu rasa keingintahuan akan energi terbarukan saat menduduki jenjang sekolah tinggi. Dengan bermodal keingintahuan akan fenomena sains dan sedikit basis matematika membawa kearah sebuah pilihan, bahwa di jurusan teknik lah dapat lebih bisa mengenal apa itu reaksi fisi, hingga mengerti bahwa ternyata semua itu berada dalam balutan Energi Terbarukan.
               
Berada di sebuah komunitas energi di lingkungan jurusan, membuat semakin terbuka wawasan akan energi terbarukan kondisi energi dalam cakupan yang lebih luas. Jika ada hal yang tidak pernah didapatkan dalam bangku kuliah, adalah pengalaman berada dalam sebuah kegiatan diluar akademik formal. Dalam sebuah komunitas ini tidak hanya mengetahui seluk beluk apa itu energi baru, apa itu energi terbarukan, namun juga ke arah peranan sosial di bidang energi. Peranan sosial di bidang energi berada dalam cakupan yang cukup luas diantaranya bagaimana bisa mengelola energi dan bagaimana energi tersebut dapat berperan untuk kesejahteraan masyarakat. Kadang,  sebuah orientasi hanya berada pada sebuah tujuan pragmatis. Namun, pada hakikat kehidupan, orientasi tidak hanya terbatas pada pengembangan hard skill, soft skill, namun juga berada pada tanggung jawab sosial masyarakat. Namun, peran tersebut dirasa masih kurang jika dalam penerapannya masih terdapat banyak hal yang miss, diantara adalah kualitas individu dalam bidang keilmuan tersebut masih dirasa belum mencukupi untuk diterapkan dalam ranah tersebut.

            
Sebuah kalimat menarik bahwa pada saat sebuah waktu itu tidak diisi dengan kegiatan bermanfaat maka akan terisi oleh kegiatan yang tidak akan memberikan apapun. Sebagai mahasiswa yang memiliki waktu senggang yang panjang pada saat liburan semester serta aktivitas sosial di komunitas energi, mengantarkan pada perjalanan. Dalam perjalanan tersebut, masih terdapat dan masih tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi masyarakat masih jauh dari kata sejahtera dalam konteks energi. Sebuah fakta didapati bahwa masih minim sekali akses listrik di daerah terpencil, masih borosnya penggunaan energi karena kurangnya pengelolaan konsumsi energi, kurangnya pengetahuan kondisi real energi serta konservasinya, dan kondisi masyarakat terpencil yang masih belum mendapatkan akses listrik. Sebuah contoh kecil realita yang menunjukkan sebuah kesempatan bagi seorang mahasiswa untuk berkarya dan melakukan kontribusi secara nyata. Karena saya yakin, bukan langkah besar yang akan membawa perubahan yang berkelanjutan, melainkan dari sebuah langkah kecil yang terus ditempa hingga suatu saat nanti, sebuah perubahan besar dapat terjadi secara berkelanjutan. "

No comments:

Post a Comment