23 Juni 2014
23 Juni 2014
"
Bahrul Jalaali
Dalam
gelap malam sering terlihat gemerlap sebuah bintang yang bergugus dengan indah
dan terpola dengan sususan yang tidak dapat dijelaskan melainkan dengan
kekaguman yang luar biasa. Sebuah fenomena menakjubkan yang terbalut dalam kata
sains. Saya hanya seorang penyuka fenomena sains, pertama mengenal sains
melalui sebuah buku yang mengangkat topik Astronomi pada saat sekolah dasar.
Sebuah buku yang menjelaskan tentang gugusan bintang dengan polanya. Berada di
lingkungan akademisi, akses akan ilmu dan literatur cukup mudah hingga pada
suatu saat mendapatkan sebuah literatur yang menjelaskan tentang apa itu reaksi
Fisi. Pembangkit listrik tenaga reaksi Fisi merupakan sebuah pemicu rasa keingintahuan akan energi
terbarukan saat menduduki jenjang sekolah tinggi. Dengan bermodal keingintahuan
akan fenomena sains dan sedikit basis matematika membawa kearah sebuah pilihan,
bahwa di jurusan teknik lah dapat lebih bisa mengenal apa itu reaksi fisi,
hingga mengerti bahwa ternyata semua itu berada dalam balutan Energi
Terbarukan.
Berada
di sebuah komunitas energi di lingkungan jurusan, membuat semakin terbuka
wawasan akan energi terbarukan kondisi energi dalam cakupan yang lebih luas.
Jika ada hal yang tidak pernah didapatkan dalam bangku kuliah, adalah
pengalaman berada dalam sebuah kegiatan diluar akademik formal. Dalam sebuah
komunitas ini tidak hanya mengetahui seluk beluk apa itu energi baru, apa itu energi
terbarukan, namun juga ke arah peranan sosial di bidang energi. Peranan sosial
di bidang energi berada dalam cakupan yang cukup luas diantaranya bagaimana
bisa mengelola energi dan bagaimana energi tersebut dapat berperan untuk
kesejahteraan masyarakat. Kadang, sebuah
orientasi hanya berada pada sebuah tujuan pragmatis. Namun, pada hakikat
kehidupan, orientasi tidak hanya terbatas pada pengembangan hard skill, soft skill, namun juga
berada pada tanggung jawab sosial masyarakat. Namun, peran tersebut dirasa
masih kurang jika dalam penerapannya masih terdapat banyak hal yang miss, diantara adalah kualitas individu
dalam bidang keilmuan tersebut masih dirasa belum mencukupi untuk diterapkan
dalam ranah tersebut.
Sebuah
kalimat menarik bahwa pada saat sebuah waktu itu tidak diisi dengan kegiatan
bermanfaat maka akan terisi oleh kegiatan yang tidak akan memberikan apapun. Sebagai
mahasiswa yang memiliki waktu senggang yang panjang pada saat liburan semester
serta aktivitas sosial di komunitas energi, mengantarkan pada perjalanan. Dalam
perjalanan tersebut, masih terdapat dan masih tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi
masyarakat masih jauh dari kata sejahtera dalam konteks energi. Sebuah fakta
didapati bahwa masih minim sekali akses listrik di daerah terpencil, masih
borosnya penggunaan energi karena kurangnya pengelolaan konsumsi energi, kurangnya
pengetahuan kondisi real energi serta
konservasinya, dan kondisi masyarakat terpencil yang masih belum mendapatkan
akses listrik. Sebuah contoh kecil realita yang menunjukkan sebuah kesempatan
bagi seorang mahasiswa untuk berkarya dan melakukan kontribusi secara nyata. Karena
saya yakin, bukan langkah besar yang akan membawa perubahan yang berkelanjutan,
melainkan dari sebuah langkah kecil yang terus ditempa hingga suatu saat nanti,
sebuah perubahan besar dapat terjadi secara berkelanjutan. "
Comments
Post a Comment